Sunday, September 30, 2007

NOSTALGIA RAWINALA DAN SYANE ANAKOTA

Mengunjungi Ambon dalam rangka rapat kerja, memang menjadi tujuan Bapak Sigid Widodo namun bertemu dengan salah satu Alumni Rawinala yang bernama Syane adalah rencana Tuhan. Syane Anakota yang merupakan alumni Rawinala tahun 1991, dan saat ini berdomisili di Ambon bersama keluarganya. Pertemuan yang membuat Syane ini deg-degkan serta gelisah karna tidak sabar ingin bertemu dengan perwakilan dari Rawinala. Kemampuannya bernyanyi merupakan anugrah yang Tuhan berikan. Meskipun dengan keterbatasan tidak bisa melihat namun Syane memiliki kemampuan binadiri yang sangat baik. Kerinduan Syane pada Rawinala membuatnya ingin kembali ke Rawinala dan bertemu dengan teman-teman di Rawinala. Dalam kesempatan ini Rawinala juga mempresentasikan kegiatan pelayanan ganda netra di Yayasan Leleani, Ambon.

Rawinala-Yay. Leleani

Friday, September 28, 2007

PELATIHAN PERKINS

Pelatihan dengan Perkins telah dilaksanakan dengan baik. Barbara McLetchie, sangat memberi " applaus " kepada kita, dan berpesan untuk membagikan ilmu ini kepada banyak orang di sekolah lain. Peserta dari Rawinala yang ikut training ini adalah ibu Esther dan ibu Titin dengan harapan Rawinala mampu mempersiapkan diri sebagai nara sumber MDVI ( Multi Disalbe Vusual Impairment ).

2007-09-18, Rawinala - HKI Training

RAWINALA - JKLPK

Sebagai anggota dari JKLPK ( Jaringan Kerjasama Lembaga Pelayanan Kristen ), Rawinala yang diwakili oleh Pak Sigid Widodo - Direktur Pendidikan Rawinala mengadakan kunjungan kerja ke Ambon. Acara ini mengambil tema Demokratisasi Indonesia : Tantangan Antara Kemiskinan dan bencana Alam. Acara ini berlangsung dari tanggal 8 September s.d 13 September 2007.
Ikut serta dalam keanggotaan lembaga ini merupakan salah satu cara Rawinala menjalin relasi baru kepada semua pihak.

Rawinala - JKLPK

PERNAK - PERNIK RAWINALA

Peringatan Hari Tunarungu Internasional ( 24 September 2007 )
Meskipun anak didik di Rawinala mayoritas Tuna Netra dan ditambah dengan kecacatan lainnya tapi di Rawinala juga mendidik anak-anak yang Low Vision ditambah dengan keterbatasan tidak bisa mendengar dan tidak bisa bicara sehingga dalam berkomunikasi cenderung menggunakan bahasa isyarat.
Pada tanggal 23 September 2007, pukul 13.00 wib, Rawinala ikut berpatisipasi mengisi acara di Plaza Indonesia yang diselenggarakan oleh Rumah Siput Indonesia dengan menampilkan kemampuan anak dalam berbahasa isyarat dan menyablon kaos.


Kunjungan Mr. Jose Luis Cano ( 22 September 2007 )

Mr. Jose Luis Cano yang merupakan sahabat baru Rawinala berkesempatan mengunjungi Rawinala dan bertemu dengan beberapa pengurus Rawinala periode 2007 s.d 2011 yang diketuai oleh Bapak Dwihardjo Sutarto. Dalam pertemuan tersebut Mr. Jose Luis Cano membagikan pengalamannya sebagai pekerja sosial untuk Yayasan HIV - AIDS Thailand serta bagaimana dia mengadakan event-event sosial untuk membantu pendanaan Yayasan HIV - AIDS Thailand.

KERJA BAKTI PEMUDA/I GEREJA CWS MENTENG

Perhatian yang diterima Rawinala tidak hanya dari kalangan orang tua, anak dan remaja saja. Pada tanggal 22 September 2007, Rawinala dikunjungi oleh Gereja CWS, Komisi Pemudanya. Dalam kunjungan ini, mereka mengadakan bakti sosial dengan turun langsung membersihkan daerah sekitar Rawinala. Kami dari Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala sangat salut dengan ketulusan mereka membantu Rawinala serta peran serta mereka sebagai pemuda memang sudah terbukti!. Salut buat Pemuda Gereja CWS - Menteng. Tuhan Memberkati.


CWS Youth Social Activities

PARENT SUPPORT GROUP

Parent Support Group merupakan bentuk komunitas para orangtua murid yang tujuannya untuk memotivasi satu sama lain. Salah satu bentuk kegiatannya adalah " share " ilmu atau informasi yang dimiliki salah satu orangtua kepada orangtua lainnya. Tampak Ibu Amy Headifen ( Mama Joe – Pely. Dini ) mempresentasikan tentang ” Perkembangan Bahasa ” dan ” Strategi Stimulasi Bahasa ” .

Parent Support Group Activities

PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI

Mengembangkan kemampuan para pengajar menjadi tugas YPD. Rawinala agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik sehingga anak dapat terlayani secara maksimal. Sdri. Kristin Setyorini adalah salah satu anggota kepengurusan YPD. Rawinala yang baru mencoba membagikan ilmu yang dimilikinya guna meninggkatkan kualitas berfikir guru dan pengasuh di Rawinala. Sukses selalu ! .

Self Development Training

Saturday, September 1, 2007

MENGENAL LAYANAN PENDIDIKAN

Pertama kali penulis ingin minta maaf terhadap istilah cacat ganda netra, karena sampai sekarang belum ditemukan kata yang tepat untuk memperhalus istilah tersebut. Namun yang dimaksud dengan cacat ganda netra adalah setiap penyandangnya mempunyai hambatan dalam penglihatan (buta atau low vision) ditambah dengan hambatan lainnya (mis : retardasi mental, bisu tuli, fisik dan lainnya). Ada banyak cacat ganda yang bisa di temui di lapangan, namun penulis ingin membatasinya pada istilah tersebut di atas.

Jika sepintas orang mendengar hal ini, maka dalam bayangannya adalah kondisi yang amat parah bagi setiap yang menyandangnya. Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun demikian dapat dijelaskan di sini bahwa jika paradigma kecacatan hanya dilihat dari banyaknya kecacatan yang disandangnya, maka cacat ganda netra tidak pernah akan menikmati haknya dalam pendidikan. Oleh sebab itu seorang pendidik dalam pelayanan ini harus merubah paradigmanya terhadap penyandang cacat ganda netra.

Seorang pendidik harus yakin bahwa mereka dapat belajar (apapun dan berapapun kecacatan yang disandangnya). Untuk bisa membangun keyakinannya tersebut, maka seorang pendidik harus mempunyai kompetensi yang kuat untuk melakukan “assessment”, yaitu menjaring sebanyak kemampuan yang dimiliki oleh setiap penyandang cacat ganda netra. Dengan mendapatkan data tersebut, diharapkan seorang pendidik dapat membangun program belajar. Satu hal yang penting dalam melakukan assessment ini adalah mereka tidak dilihat sebagai orang yang memiliki berbagai macam kecacatan, tetapi tetap dilihat sebagai seseorang yang memiliki kebutuhan khusus.

Oleh karena setiap anak dilakukan assessment, maka program untuk setiap anak sangat individual, jika dalam satu kelas ada 5 anak maka akan ada 5 program. Namun demikian, bukan berarti setiap anak dilayani oleh satu orang pendidik, tetapi harus dilakukan manajemen kelas sedemikian rupa sehingga kebutuhan belajar setiap anak dapat dilayani dengan baik. Menurut pengalaman selama ini, 6-7 anak cukup dilayani oleh 2 orang tenaga pendidik.

Program belajarnya dilakukan dengan berdasarkan pada keterampilan fungsional, yaitu kegiatan sehari-hari yang dijadikan proses belajar mengajar. Sebagai contoh program berenang, maka dalam prosesnya setiap anak akan belajar orientasi dan mobilitas, bina diri (memakai pakaian sendiri, mencuci pakaian), belajar tentang konsep tubuh, permainan air, bahasa. Bobot materinya akan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap anak.

Proses pendidikan tersebut diatas, dalam prakteknya membutuhkan tingkat kesabaran dan waktu yang lebih lama. Barangkali hal inilah yang membedakan dengan jenis pendidikan lainnya. Walaupun demikian bukan berarti bahwa melayani kebutuhan pendidikan bagi penyandang cacat ganda netra adalah hal yang susah, tetapi jenis pelayanan pendidikan ini sangat unik dan sangat menantang. Jika berhasil mencapai kemajuan yang sudah direncanakan, maka tingkat kepuasannya akan jauh lebih tinggi.
Oleh : Sigid Widodo - Direktur Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala

Poem

S E N Y U M
Tersenyumlah Pagi ini,.......................Saat aku di sini, di dekatmu,..
T’lah ku lompati banyaknya jurang...............Untuk bertemu dengan mu
Pagi ini ...................................Sambutlah aku dengan senyum mu

Ada bunga di hatiku Petiklah satu,.............karena hanya satu
Eratkanlah dia bersama bunga...Dihatimu,...lalu....Tersenyumlah untuk ku

Aku ingin memohon .................................Jikalau itu mungkin
Tersenyumlah lagi untuk ku,.................Setelah itu kan kukatakan
Bahwa aku sayang padamu

Buah Karya : Titin Maryati
Guru Rawinala

Class Activities

Kegiatan Belajar Mengajar

Testimonial from Voluntary


In the past before I involved to Rawinala, I didn't know how to live for other. I was work hard only for my self. All my prayers for my needs and my family. I knew GOD love me so much and I knew God want me to love other. I believe if could be live it's only by His Grace. Before I met the children within Rawinala, my relationship was only between God and Me. I was obeying to Lord and all His words caused He is my king and owner of my life. That was all. I didn't understand what is the love mean.Love like God's love until He sacrifice his life on the cross. I realized how nasty my life in the past. Yes,..I gave my money for needy but I gave it without love.Since I met children within Rawimala, God put mercy in my heart and this mercy give me the understanding of love. I know the truth mean of happiness. Crying out to pray for other, feel blessed and rejoice when I can help children in need. Every time I spend time and talk with these children, I always feel blessed and God Present in to my life. My prayers totally changed. I pray God to use me more and more,.... When I was see old man/woman/children begging on the bus, I pray for them cry to the Lord to bless them. I give money with love and prayer.I have mercy in my life now and It is God's Work. Now, I know Mercy is from God and God put that in our heart. We dont have ability to create it. God put it in our heart and allow it to growing up. When I have mercy in my heart I know what I stand for on this earth. Children in need was change my life,.......I'm not bless them but these children blessed my life.........

Early Intervention Activity

Orientasi Mobilitas merupakan salah satu bentuk pembelajaran anak pelayanan dini mengenal tempat-tempat rekreasi

Rawinala Activities Picture 2006

Anak belajar untuk memaksimalkan kemandirian baik secara akademik maupun ketrampilan.

Class and Hostel Activity

Pembelajaran di Rawinala bukan hanya pembelajaran pendidikan akademik saja tetapi juga pembelajaran kemandirian anak.

Pengurus dan Karyawan Rawinala

Pertemuan antara pengurus dan karyawan Rawinala yang diadakan pada tanggal 25 Augustus 2007 bertujuan untuk berbagi pengalaman selama melayani di Rawinala serta memperkuat komitmen pengurus baru terhada pelayanan.

Sang Juara

Rawinala mendapat peringkat pertama sebagai Lembaga/Organisasi Sosial tingkat Kotamadya Jakarta-Timur periode 2007

Untuk tingkat Propinsi DKI Jakarta mendapat peringkat kedua.

Indenpenden Days Memories

Bus Way Activities

Anak dan guru Rawinala menikmati kenyamanan fasilitas transportasi baru (bus way).

Indonesia Indepedent Day Celebration

Merayakan kemerdakaan adalah hak semua penduduk Indonesia. Begitu juga halnya Lembaga Pendidikan Dwituna Rawinala yang merayakan kemerdekaan RI Ke-62 tahun dengan penuh semangat dan antusias.

Keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk mereka menikmati kebebasan di dalam berekspresi dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia